Kenangan mu

Beberapa tahun lalu
Masih ada keluh yang merintih
Beberapa tahun lalu
Masih ada sebuah keluh yang dalam

Beberapa tahun lalu
Di bawah sang rembulan
Jiwa jiwa sepi masih jauh dari pelupuk mata
Belum terjamah oleh otak ku
Kalau awan akan tenggelam kan kisah kita
Yang terlukis di atas bebatuan

Beberapa  tahun lalu
Masih ada cinta yang membakar ku
Mengajak terbang dalam keindahan nya
Melayang lintasi gurun gurun mempesona...

Puisi untuk Ibu

Semakin dekat saja
Waktu mulai mencekam
Rasa takut sudah membuncah
Sadar ku telah sadar

Masa semakin sempit
Ini sisa dari sebagian hidup
Yang ingin ku abdikan pada mu (Ibu)

Rasa getir mulai menggerogoti
Takut akan sisa waktu
Takut akan kehilangan tamengku (Ibu)
Aku hanya skeptis
Akan kehilangan tempat segala keluh yang merintih

Di sisa waktu ini
Ingin ku rekah kan seyum mu (Ibu) lagi
I love you mama :')

Masa silam kita (Syaiful anam dan Wildan nur adha)

Ini sudah menjelang akhir
Detik detik masa akan memisah kita
Mempersulit canda dan tawa
Memisah langkah dan gerak
Dan tak bisa lagi berbagi kisah...

Hari itu pasti akan tiba
Di mana senja sudah menjemput kita
Untuk jangan lagi traveller bodoh :)
Berdua dengan segala kegilaan kita

Hahaha...
Hari itu pasti akan tiba
Di mana aku dan kamu
Bukan lagi sebagai cs
Dan hanya tinggal kenangan yang bisu... :')

12/10/2013

Maya ku adalah saudara mu

Tak bisa berhenti mengeja wajah mu...
Merekah senyum mu...
Meluruh kan sedih mu...
Ingin ku sentuh ujung hati mu...
Ku jamah telapak tangan mu... 
Agar kau tahu...
Sakit yang menggigit...
Darah yang sudah bernanah...
Karena aku hanya sebatang kara...
Yg bermimpi punya adik seperti mu... 

Ustad :)

Saat kau terjaga nanti...
Jangan kata kan apa pun...
Diam lah dan ingat lah...
Bahwa dunia sedang ada di telunjuk mu...

Kau punya kuasa melebihi raja...
Kau bisa mencatat nya melebihi malaikat Rokib dan Atid...
Kau punya kekuatan melebihi komandan militer...
Karena pada saat kau terjaga nanti...
Kau harus sadar bahwa kau bukan lah orang biasa lagi...
Engkau adalah orang yang memberi petunjuk menuju hidup yang benar...

kembali

Kembali...

Di tempat di mana harus nya aku berpijak...

Menggenggam sepi...

Melusuh jenuh...

Bersikap mengerti...

Seolah tak pernah terjadi...

Ini hanya hal kecil yg berimbas besar...

Seolah ombak yg akan menerjang...

Ini hanya mimpi kecil ku...

Bisa seperti kemarin...

Mengunyah senyum bersama…

Senja itu

Kala ku hempas kan rasa ku
Bukan berarti aku tak pedulikan mu
Bukan pula aku sudah tak ingin kan cinta mu
Ataupun aku sudah menjadi orang yang lain dalam hidupmu

Tapi karena aku tak ingin kau hanya seperti senja
Yang sekedar menemani ku kala hari telah bosan
Aku juga tak seperti pohon yang bisa meneduh kan hati mu
Saat hujan ataupun mentari menyentuh jiwa mu

Aku tak mampu merekah senyum mu ataupun senyum ku
Karena aku tak berdaya
Aku tak kuasa menyentuh takdir tuhan
Sejenak aku berhenti di tepian mu
Sekedar saja melukiskan masa silam kita
Aku dengan semua cinta ku pada dirimu
Dan dirimu pun juga begitu

Tapi cinta memandang ku
Bukan dengan apa aku memilikimu
Tapi bagaimana aku mencintai mu
Kadang cinta hanya cukup dengan sendirinya
Tak harus dengan memilikinya